Pembuatan parfum di zaman Mesir Kuno |
Dalam peradaban manusia, parfum sudah dikenal sekitar tiga ribu tahun silam. Pada mulanya di zaman Mesir Kuno sudah dikenal pembuatan parfum dengan metode yang sederhana dan penyimpanan dalam botol kaca.
Parfum adalah campuran dari minyak esensial dan senyawa aroma yang dicampur dengan pelarut untuk memberikan bau wangi. Asal kata parfum adalah dari bahasa latin per fume yang artinya "melalui asap". Orang Perancis kemudian menggunakan kata parfum dikarenakan wangi yang dihasilkan. Bangsa Mesir Kuno selain menemukan parfum juga menemukan penyimpanan parfum dalam botol kaca. Meski penemu parfum adalah bangsa Mesir Kuno, pada perkembangan zaman kemudian parfum dipopulerkan oleh bangsa Romawi, Persia, serta bangsa Arab.
Di awal abad ke-1 sebelum Masehi, bangsa Romawi pada binatang peliharaannya. Bahkan pada burung agar aroma wangi semerbak ketika burung itu terbang. Pada abad ke-9 seorang ilmuwan muslim bernama Al-Kindi merumuskan proses pembuatan parfum dengan metode destilasi dalam bukunya karangannya yang juga termasuk bagaimana pelarutannya, aroma yang dapat digunakan, dan lain sebagainya. Ibnu Sina kemudian menyempurnakan teknik destilasi yang hingga kini metodenya masih dipakai. Ibnu Sina adalah ilmuwan Persia yang pertama kali menggunakan destilasi untuk mendapatkan minyak esensial dari bunga mawar.
Penggunaan parfum semakin populer bahkan hingga memasuki wilayah Eropa Barat pada awal abad ke-12 yang dimulai dari wilayah Italia. Pada awal abad ke-14 kemudian Ratu Elizabeth dari Hungaria memerintahkan pembuatan parfum yang terbuat dari minyak esensial yang dicampur dengan pelarut alkohol. Parfum tersebut dikenal dengan sebutan Hungary Water.
Ketika parfum mulai memasuki Kerajaan Inggris di awal abad ke-16, Ratu Elizabeth I memerintahkan untuk memberi wewangian pada semua tempat umum karena tidak tahan pada bau tidak sedap. Pada abad ke-16 juga, pusat produksi parfum kemudian berpindah dari Italia menuju ke Perancis. Penggunaan parfum kemudian diutamakan fungsinya sebagai pewangi badan. Para pembuat parfum menjadi semakin terampil bahkan pada abad ke-17 seorang bangsawan Perancis meninggal karena racun yang terdapat di sarung tangan berparfum. Pada abad ke-18, Kehakiman Louis XV dikenal dengan sebutan Le cour Parfumme (Pengadilan Wangi) dikarenakan permintaan berbagai macam wewangian setiap harinya.
Dari masa ke masa parfum semakin populer dan memberikan nilai tersendiri. Pada abad ke-19, Napoleon menggunakan 60 botol parfum yang beraromakan melati kuat setiap bulannya. Sedangkan istri pertamanya, Josephine menggunakan aroma musk yang kuat bahkan 50 tahun setelah kematiannya, masih dapat tercium aroma musk yang kuat dari kamar rias Josephine. Di abad ini pembuatan parfum semakin beragam dan inovatif. Meskipun revolusi industri berlangsung di abad ini, kegemaran orang terhadap parfum tidak reda sama sekali. Bahkan terdapat aroma yang sangat terkenal yaitu Parfum à la Guillotine. Dan setelah itu kemudian hingga kini, produksi parfum semakin bervariasi termasuk penempatan serta desain botolnya yang menambah kesan mewah
Sumber info :
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_perfume
http://en.wikipedia.org/wiki/Perfume
No comments:
Post a Comment