Monday, 7 July 2014

Skin Care Product Saya - Laneige

Hallo! Sudah lama rasanya sejak postingan terakhir saya. Saya sedikit mengalami kesulitan berbahasa Indonesia. Hehehe. Intensitas penggunaan bahasa Indonesia saya sehari – hari sangat minim, lebih sering menggunakan bahasa asing. Sengaja saya membuat blog ini dalam bahasa Indonesia untuk mengingatkan saya pada bahasa ibu, bahasa negara. Well, konsistensinya agak berat dijalankan. Anyway, saya akan melanjutkan postingan di blog saya ini kembali semoga tetap terjaga konsistensinya. Sebelum saya melanjutkan postingan saya tentang review parfum lainnya. Intermezzo, saya ingin posting review skin care dan beauty products yang saya gunakan. Ya, semakin beranjak usia kebutuhan merawat diri semakin besar. Hehehe. Untuk review ini saya tidak disponsori oleh pihak manapun. Review yang saya berikan berdasar objektivitas pendapat pribadi sebagai konsumen. Oke, mari kita mulai (*^﹏^*)

Efek Hallyu wave juga berdampak pada kosmetik Korea. Ya, saya juga salah satu orang yang addict dengan kosmetik dari Korea. Dari pengalaman saya menggunakan kosmetik dan perawatan domestik justru membuat kulit saya break out, jerawat, dan bermasalah. Selain menggunakan produk dari dokter, saya tidak berani menggunakan produk domestik lainnya. Perawatan dari dokter tidak sering saya lakukan, hanya sesekali saja. Bahkan facial pun sangat jarang saya lakukan, bisa sekitar enam bulan (atau lebih) sekali saya facial karena saya sering bepergian jadi untuk menyempatkan diri dua sampai tiga jam untuk perawatan itu bukan preferensi saya. Perawatan dari dokter yang cocok di kulit saya dari Natasha. Saya menggunakan produk dari dokter dan hanya facial wash, krim malam, dan krim pagi. Selain itu saya mix dengan penggunaan produk yang nyaman untuk kulit saya.

Saya kenal pertama kali produk kosmetik dan perawatan wajah Korea sudah sejak lima – enam tahun lalu. Pada awalnya saya menggunakan Skinfood karena bahannya yang seperti namanya, alami. Konsepnya memberi makan pada kulit dengan bahan natural, mungkin karena bahan yang digunakan alami itulah kulit saya tidak bermasalah menggunakannya. Brand Etude, Missha, Liole, Nature Republic, dan beberapa dari Innisfree tidak cocok di saya untuk produk perawatan kulitnya. Seringkali justru membuat kulit saya break out dan membuat saya harus merogoh kantong plus dimarahi dokter setiap saya datang perawatan karena kulit bermasalah. Tapi untuk eyeliner, alis mata, mascara, dan bibir saya masih bisa menggunakan dari bermacam – macam produk juga termasuk Maybelline, Revlon, NYX, MAC, dan lainnya.

Jenis kulit saya adalah berminyak dan sensitif. Saya hampir tidak pernah berjerawat kecuali kulit saya sedang break out dan bermasalah berat (kalau stress juga tentunya). Tapi setiap bulan kulit muka saya selalu muncul jerawat kecil – kecil selama datangnya periode saya. Dan itupun hanya seminggu munculnya jerawat kecil – kecil setelah itu hilang sendiri. Kalau pergantian musim atau mengalami perpidahan temperatur yang ekstrim, muka saya akan muncul noda kemerah – merahan di pipi. Pori – pori saya normal tapi di bagian hidung sering bermasalah dengan komedo karena kulit saya yang berminyak. Kulit berminyak belum tentu memiliki kelembapan tinggi justru bisa jadi permukaan kulit mengeluarkan minyak berlebih tetapi lapisan dalam kulit kering dan hilang elastisitasnya. Mengingat bahwa kulit saya sangat berminyak, jadi saya memfokuskan pada kelembapan kulit.

Sudah sekitar dua tahunan ini saya menggunakan produk Korea Laneige yang memang konsepnya ‘be watery’ yaitu melembapkan kulit. Laneige adalah anak perusahaan kecantikan Amore Pacific. Kulit yang memiliki kelembapan tinggi dan elastis akan membuat terlihat lebih muda dan segar. Awalnya saya agak khawatir soal harganya. (Tergiur oleh model produk Song Hye Gyo) Setelah saya pertimbangkan dari fungsi, pemakaian, dan isinya ternyata malah terhitung ekonomis menurut saya. Satu botolnya per item bisa saya habiskan maksimal sepuluh bulan maksimal satu tahun. Wangi produk Laneige sangat khas, dan saya menyukainya.

Saya jarang sekali menggunakan full make up, biasanya hanya BB cream saja tanpa olesan bedak. Dalam merawat kulit hal yang perlu diperhatikan juga adalah membersihkannya. Sebelumnya saya tidak begitu peduli karena lebih mementingkan ‘cepat beres’ jadi kalau membersihkan muka ya hanya dengan facial wash saja. Setelah itu memaki toner. Tapi terkadang kita lupa kalau BB cream atau make up kebanyakan berbahan dasar minyak, sekalipun ia dipromosikan berbahan dasar air, tetap pasti terdapat kandungan minyaknya. Kandungan minyak pada kosmetik membuat kosmetik tahan lama dan waterproof (tahan air) bahkan sweatproof (tahan keringat). Kita sebagai wanita (terutama saya) lebih suka menggunakan yang waterproof daripada harus touch up berkali – kali. Disinilah problem yang sering dialami oleh para wanita. Pore clog (penyumbatan pori), komedo, dan jerawat karena dalam membersihkan muka tidak menyeluruh. Bagaimana cara menghilangkan minyak? Minyak tidak akan larut dengan air, karenanya perlu minyak juga untuk menarik minyak itu keluar dari pori. Jawabnya? Cleansing Oil. Cleansing oil pertama kali diperkenalkan oleh Shu Uemura namun sekarang telah banyak brand lain yang memproduksi cleansing oil. 
Saya menggunakan Laneige Deep Cleansing Oil Refresh produk untuk kulit berminyak. Membersihkan muka dengan cleansing oil dapat menjaga kelembapan kulit dan membersihkan pori dari make up. Cukup dua sampai tiga pump untuk muka saya, sambil di massage sekitar satu menit, saya mencuci muka dengan air hangat. Setelah itu saya baru gunakan facial wash dari dokter Natasha untuk membersihkan residu make up yang kemungkinan masih tersisa.
Masih dengan proses membersihkan muka, setelah mencuci muka dengan facial wash saya gunakan toner. Untuk benar – benar membersihkan pori dari kotoran. Saya menggunakan Laneige Power Essential Skin Refiner Light yang dibuat untuk kulit berminyak. Cukup dua hingga tiga tetes saja sudah cukup untuk seluruh muka saya.
Selesai dengan proses membersihkan, saya menggunakan Laneige Water Bank Essence yang berfungsi juga seperti serum untuk memberikan kelembapan pada kulit. Saya sangat suka dengan aromanya, yang lembut dan aroma ini merupakan aroma khas Laneige Water Bank series. Teksturnya seperti krim cair dan lembut, cepat menyerap di kulit setelah diaplikasikan. Sekitar dua sampai tiga pump cukup untuk seluruh muka saya bahkan kadang saya pakai hingga leher. Perlu diingat ketika mengaplikasikan di muka sebaiknya tidak diratakan lama menggunakan tangan, tapi diratakan dengan tiga jari ringan merata kemudian ditepuk – tepukkan di muka untuk membantu penyerapan produk. Menggunakan tangan untuk meratakan terlalu lama akan membuat kandungan produk terserap ke kulit tangan dan jari. Jadi dengan menepuk ringan justru membuat kandungan produk terserap pada kulit muka. Setelah produk ini habis saya pakai, saya sampai sekarang menggunakan Laneige White Plus Renew Essence. Fungsi dan tekstur hampir sama, tetapi White Plus Renew Essence juga difungsikan untuk mencerahkan kulit dan mengurangi bintik hitam. Sangat cocok di muka saya, kulit jadi lebih lembut dan kenyal. Setelah ini habis, sepertinya saya akan menggunakan yang versi baru Original Essence-nya. 
Setelah saya menggunakan essence, saya gunakan pula Laneige Balancing Emulsion Light. Tetapi setelah emulsion ini habis (bahkan saya berikan sisanya ke adik saya, hehehe) saya tidak melanjutkan menggunakannya. Kulit saya jadi terlihat berminyak sekali. Setelah saya hentikan pemakaian emulsion dan cukup dengan essence saja, kulit saya tidak begitu berminyak. Untuk yang memiliki kulit sangat berminyak sama seperti saya, sebaiknya menghindari pemakaian emulsion. 
Untuk perawatan malam hari, ritual cuci muka cukup dengan facial wash saja dan tidak langsung saya keringkan dengan handuk. Biasanya saya diamkan sampai sekitar satu menit baru saya lap ringan dengan tisu wajah baru setelah itu saya gunakan essence dan krim malam dari Natasha. Supaya penyerapannya merata, saya mencampurkan essence dan krim malam 1:1 di telapak tangan kemudian saya ratakan dengan jari dan ditepuk – tepukkan ke muka. Selain itu dua kali seminggu saya menggunakan Laneige Water Sleeping Pack EX yang berfungsi sebagai masker selama tidur. Tidak salah memang produk ini menjadi produk terpopuler dan menjadi salah satu favorit saya karena memang hasilnya sangat memuaskan. Saya pribadi tidak begitu memperdulikan perubahannya, tapi orang di sekitar saya yang melihat perubahannya. Beberapa waktu lalu ketika saya facial, orang yang mem-facial saya sampai heran dengan tekstur kulit saya yang kenyal dan halus dipegang. Hihihi, ya terima kasih sajalah saya atas complimentnya J Kalau saya menggunakan Sleeping Pack EX ini saya mencampurkan dengan essence serta krim malam dengan perbandingan 1:1:1. Pagi hari ketika bangun kulit juga tidak terasa berminyak tapi benar – benar terasa lembut.
Selain itu juga saya menggunakan Laneige Multiberry Yogurt Repair Pack dua kali dalam seminggu. Biasanya saya pakai ketika muka saya benar – benar terasa lelah. Ada yang unik dari peringatan produk ini ‘Do Not Eat!’, iya, jangan dimakan. Tadinya saya pikir ada – ada saja promosi produknya mentang – mentang namanya multiberry yogurt. Ternyata aromanya benar – benar seperti yogurt! Jangan sampai salah dimakan saja ya. Produk ini berfungsi untuk menghidrasi kulit sehingga kulit menjadi lebih halus dan segar. Satu hal lagi, sebum free! Produk ini bebas sebum. Dan benar, memang setelah menggunakan produk ini kulit sangat terasa halus juga menimalisir sebum. Pemakaiannya cukup dengan dioles pada kulit muka dengan jari setelah cuci muka dan menggunakan refiner, massage seperlunya kemudian ditepuk – tepuk sekitar 15 menit kemudian saya cuci dengan air hangat. Setelah menggunakan produk ini kulit menjadi halus, segar, dan merona.
Perawatan yang saya gunakan dua kali seminggu juga adalah masker wajah Laneige White Plus Renew Purifying Mask. Saya gunakan berbeda hari berselang – seling dengan penggunaan Sleeping Pack EX dan Multiberry Yogurt. Teksturnya seperti krim masker biasa. Fungsinya untuk mencerahkan dan menghaluskan kulit. Saya gunakan sebelum tidur. Setelah mencuci muka saya oleskan merata menggunakan kuas lalu saya diamkan sekitar satu jam lalu saya bersihkan dengan air hangat. Setelah saya bersihkan dengan air hangat biasanya saya lalu basuh muka kembali dengan air dingin. Setelah saya diamkan sekitar satu menit kemudian saya lap menggunakan tisu wajah, saya gunakan essence dan krim malam.
 Untuk perawatan pagi hari saya cukup mencuci muka dengan facial wash dan tidak langsung saya keringkan, tapi saya biarkan air meresap sekitar satu menit baru saya lap dengan tisu wajah. Lalu saya gunakan refiner dan essence serta krim pagi. Essence dan krim pagi saya campur juga dengan perbandingan 1:1. Baru setelah saya diamkan sekitar 10menit kemudian saya gunakan Laneige Snow BB Soothing Cushion yang memiliki SPF 50 PA+++ untuk melindungi wajah dari paparan bebas sinar matahari. BB Cushion merupakan terobosan baru BB cream untuk lebih menonjolkan kesan natural. BB Cushion ini merupakan salah satu produk favorit saya juga. Coverage-nya sangat bagus dan dewy di kulit. Tetapi kadang saya masih memerlukan bedak tabur dari dokter setelah saya menggunakan BB cushion di saat hari yang terik. Karena kulit saya yang sangat berminyak, setelah menggunakan BB cushion yang memberikan kesan dewy ini kadang muka saya jadi berkilau. Kerenanya saat cuaca panas saya mengaplikasikan bedak tabur untuk mengurangi kesan berminyak di kulit saya. Baru setelah itu saya menggunakan eyebrow pencil liner karena alis saya yang tipis juga lip tint serta lip balm. Akhir – akhir ini saya malas menggunakan eyeliner dan mascara. Saya lebih menyukai kesan natural.
Jika saya menggunakan full make up biasanya untuk acara tertentu saja. Eyeliner, mascara, lipstick, dan blush on. Saya jarang (baca : malas) menggunakan eyeshadow. Karena mata saya yang bulat dan besar, saya menghindari riasan berlebih pada mata. Terakhir, untuk mendapatkan hasil matte dan tahan lama saya biasa menyemprotkan make up finisher. Sebenarnya dokter tidak memberi resep eye cream untuk saya dan dokter saya merasa bahwa saya belum memerlukannya. Well, setelah saya pikir daripada terlambat, saya butuh eye cream karena akhir – akhir ini saya sering begadang (saya punya insomnia) dan membuat mata saya cepat lelah yang mengkhawatirkan kemunculan dark circle (juga wrinkle!). Semakin menanjak usia, memang kerut wajah tidak bisa dihindari. Tapi bisa diperlambat! J Saya sedang memesan produk ini lewat teman saya, Laneige Perfect Renew Firming Eye Cream.

Ini review dari saya tentang produk perawatan kulit yang saya gunakan. Semenjak menggunakan produk dari Laneige masalah kulit saya berkurang dan komedo juga berkurang drastis, kulit juga menjadi lebih kenyal. Overall produk, saya masih akan menggunakannya lagi karena sangat cocok di kulit saya dan karena produk ini memang ditargetkan untuk wanita usia saya di range usia 26-35 tahun. Penting juga bagi wanita untuk memahami kulit dan target usia produk perawatan kecantikan kulit. Karena jika menggunakan produk yang tidak sesuai target usia malah membuat kulit tidak maksimal menyerap kandungannya atau bahkan kulit menjadi lebih tua dari usia seharusnya. Hal yang paling penting adalah banyak minum air putih. Kita semua tahu kalau 80% dari tubuh mengandung air. Jadi, minum air putih adalah cara termudah dalam merawat kesehatan kulit. Sehat harus menjadi utama. Ketika badan sehat, kulit sehat, penampilan akan menjadi terlihat menarik. Semoga review saya memberi manfaat bagi para pembaca. Terima kasih. Salam! 0^◇^0)/

Saturday, 26 April 2014

THIERRY MUGLER ANGEL (1992)


Sesungguhnya saya terkejut dengan wangi dari Thierry Mugler Angel ini. Wangi manisnya yang begitu kompleks dan kaya akan aroma gourmand memberi kesan yang tidak bisa dilupakan. Saya tidak biasanya menyukai aroma manis yang pekat, tapi Angel ini memberi kesan manis yang elegan. Thierry Mugler memiliki seri rangkaian Angel yang banyak dan bervariasi. Tapi bagi saya pribadi, Angel ini merupakan yang paling unggul dari semua seri Thierry Mugler Angel. 

Selama lebih dari dua dekade parfum ini menjadi kesukaan para perfumista dan bahkan masuk dalam Hall Of Fame FiFi Award tahun 2007 lalu dan menjadi top seller hingga sekarang. Wangi manis Angel ini berpadu dengan wangi rempah (spicy) yang lembut dan hangat. Dibandingkan parfum lain yang sama-sama mengandung patchouli seperti Coco Chanel Madamoiselle atau Prada Eau de Parfum, Angel ini menjadi juaranya. Seperti Shalimar dari Guerlain, Opium dari Yves Saint Laurent, atau Chanel No.5, Angel merupakan parfum yang menjadi icon Mugler.


Angel edisi pertama tersedia dalam bentuk EDP, namun baru tahun 2011 dikeluarkan versi EDT-nya. Tentu saja versi EDT memiliki wangi yang lebih ringan. Awal mencium wangi Angel kesan saya adalah "Ugh! Bukan selera saya". Namun anehnya, wangi yang kuat itu melekat dan terngiang-ngiang terus. Kesan pertama Angel yang sangat unik dan kuat, itu yang membuat banyak orang pada awalnya tidak menyukai wanginya namun lama-kelamaan justru penasaran dan menjadi terbiasa mencium wanginya.

Kombinasi wangi teratas Angel terdapat melon, kelapa, jeruk mandarin, cassia (daun blackcurrant), jasmine, bergamot, dan gulali. Pada wangi tengahnya terdapat madu, aprikot, blackberry, plum, anggrek, peach, jasmine, lily, red berries, serta mawar. Sedangkan wangi dasarnya memiliki kacang tonka, amber, patchouli, musk, vanila, dark chocolate, serta karamel. 

Jika Anda ingin mengeluarkan kepercayaan diri Anda sebagai pribadi yang tangguh, bagi Anda yang memiliki karakter kuat, Angel ini dapat dijadikan teman keseharian Anda. Cukup satu semprotan saja Anda dapat menikmati wangi manis yang elegan. Saya sarankan untuk tidak menyemprotkan terlalu banyak karena bisa jadi banyak yang tidak suka mencium kuatnya aroma Angel ketika pertama kali. Saya sendiri tidak menggunakannya terlalu sering sebagai pertimbangan bagi orang lain yang tidak tahan wangi yang keras. Sebagai apresiasi atas keunikan Angel ini saya memberikan skala 5 karena keunggulannya dari produk lain yang serupa.

]

GUERLAIN IDYLLE (2009)

Guerlain adalah salah satu rumah produksi parfum yang tertua dan sangat dikenal dengan wewangiannya yang khas. Yang paling terkenal dari produk Guerlain adalah Shalimar. Wangi parfum khas Guerlain adalah klasik dan memberikan kesan misterius yang dalam. Tahun 2009 lalu Guerlain mengeluarkan wewangian yang memiliki ciri berbeda dari yang biasanya dibuat.

Dirancang oleh Thierry Wasser, Guerlain Idylle lahir dengan wangi floral yang feminin. Bagi para perfumista, Guerlain Idylle ini kurang begitu diminati. Tapi bagi saya pribadi, wangi floral inovasi dari Guerlain ini menarik dan cantik. Jika wangi klasik dari Guerlain lainnya seperti Shalimar dikenal sebagai wangi dengan karisma yang tersembunyi serta misterius, Idylle ini memberikan kesegaran dan kelugasan kesan feminin. Wangi Idylle yang bertemakan flora ini banyak dikatakan mirip dengan Sarah Jessica Parker Lovely. Harus saya akui memang demikian, meski wangi mawar dari Idylle lebih mendominasi. Kombinasi bunga yang terdapat dalam Idylle menurut saya juga memiliki kemiripan dengan wangi Gucci Flora (2009).


Ketika pertama kali disemprotkan Idylle memberikan sedikit wangi manis yang kemudian langsung dibalut bunga segar mawar, jasmine, serta lily yang begitu cantik. Idylle memiliki kombinasi aroma teratas mawar Bulgaria, raspberry, lychee, dan freesia. Wangi tengahnya terdapat kombinasi bunga-bungaan seperti mawar, bunga peony, lilac, jasmine, dan bunga lily (lily of the valley). Kombinasi wangi dasarnya terdapat white musk dan patchouli. 


Idylle tersedia dalam EDT dan EDP. Untuk yang EDT sendiri saya pribadi memberikan rating 2 dari skala 1 sampai 5 karena wanginya bisa dibilang sangat tipis dan tidak tahan lama. Untuk versi EDP-nya skala yang saya berikan adalah 3,5 karena cukup tahan lama meski seharian saya pakai wanginya tetap bertahan. Jika disuruh memilih produk favorit Guerlain tentu saja saya akan menjawab Shalimar terutama yang klasik. Lain waktu selanjutnya akan saya review Guerlain Shalimar yang merupakan salah satu favorit saya. Untuk musim ini kesegaran Idylle saya rasa cocok menemani Anda yang gemar bersosialisasi bersama rekan-rekan Anda. Selamat mencoba! ^^



Friday, 25 April 2014

Sejarah Parfum Bagian 02 - Tingkat Konsentrat dan Jenis

Seperti yang telah saya uraikan pada ulasan sebelumnya, parfum dibuat dengan mencampurkan minyak esensial sebagai senyawa utamanya dengan bahan pelarut lain. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi resiko alergi pada kulit jika terkena langsung oleh minyak esensial dari parfum. Selama ini yang paling umum digunakan sebagai pelarut untuk pengenceran parfum adalah etanol atau campuran etanol dengan H2O (air). Selain itu minyak esensial parfum dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Banyak diantara kita yang masih belum paham betul mengenai perbedaan konsentrasi pada parfum. Berikut ini adalah prosentase kadar konsentrat pada parfum,
  • Ekstrak Parfum, sederhananya yang disebut sebagai konsentrat parfum atau minyak esensial parfum atau inti dari aroma parfum itu sendiri. Kadar konsentratnya terdapat 15-40% senyawa aromatik.
  • Esprit de Parfum (ESdP), kadar konsentrat senyawa aromatiknya berkisar pada 15-30%, lebih kecil dari ekstrak parfum. Akan tetapi sekarang ini sudah jarang digunakan karena banyak yang lebih memilih EdP. 
  • Eau de Parfum (EdP) atau kadang disebut juga Parfum de Toilette (PdT) juga disebut millésime. Istilah yang paling sering digunakan adalah eau de parfum karena parfum de toilette seringkali membingungkan konsumen dengan eau de toilette. Kadar konsentratnya terdapat 10-20% senyawa aromatik.
  • Eau de Toilette (EdT), mengandung konsentrat 5-15% senyawa aromatik. Namun pada umumnya yang digunakan oleh para perfumer, jenis eau de toilette ini mengandung 5-10% senyawa aromatik.
  • Eau de Cologne (EdC), mengandung konsentrat 3-8% meski pada umumnya banyak digunakan pada 3-5% senyawa aromatik. Original Eau de Cologne merupakan merk dagang terdaftar.
  • Perfume Mist, konsentrat senyawa aromatiknya pada 3-8% dan seringkali dibuat sebagai non-alcohol atau bebas dari alkohol.
  • Splash atau Eau de Solid (EdS) dan aftershave, mengandung konsentrat 1-3% senyawa aromatik. EdS juga dikenal sebagai merk dagang terdaftar.
 
Kandungan konsentrat senyawa aromatik pada tiap jenis parfum membedakan ketahanannya. Tentu saja semakin tinggi konsentratnya, wanginya akan semakin tahan lama. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah konsentrat yang berbeda dari minyak esensial masing - masing parfum dan tingkat pengenceran untuk EDP pasti akan selalu lebih tinggi daripada parfum EDT untuk jenis yang sama. Perbedaan penetapan kadar dari tiap perfumeries membedakan ketahanan wangi parfum, bisa jadi parfum EDT dari perfumer satunya justru lebih tahan dibandingkan parfum EDP perfumer lainnya. Yang disebut perfumer adalah orang yang merancang atau mendesain wangi parfum. 
 
Sumber info :
http://en.wikipedia.org/wiki/Perfume

Wednesday, 26 March 2014

GUCCI FLORA GARDEN (2012)

Seperti yang saya utarakan sebelumnya, kali ini saya akan mereview parfum yang cocok digunakan untuk musim semi. Sebenarnya line up parfum untuk 2014 sangat banyak dan sejujurnya meskipun saya suka parfum, untuk berburu parfum baru di Indonesia sangat sulit. Sedangkan untuk memesan dari toko di luar negeri resiko pengiriman dan mahalnya ongkos kirim membuat saya berpikir berkali - kali. Karena itu, meski Gucci Flora Garden saya pakai tahun lalu, saya rasa tidak masalah karena wanginya yang istimewa dapat menjadi ciri khas parfum musim semi Anda tahun ini.

Sekadar untuk info saja line up parfum di tahun 2014 ini sangat banyak terutama di bulan Maret dan April untuk koleksi musim S/S 2014. Diantaranya ada Fendi (Fan di Fendi Blossom), L'Artisan Parfumeur (Haute Voltige, Rappelle-Toi, dan Onde Sensuelle), YSL (Splendid Wood), Guerlain (Muguet Limited), Jo Malone (Tuberose Angelica), Prada (Candy Florale), David Beckham (Classic Summer), serta masih banyak lainnya.

Motif Ide Gucci Flora
Gucci Flora Garden pada awalnya diinisiasi oleh Gucci Flora yang dirilis pada tahun 2009. Direktur Kreatif Gucci, Frida Giannini terinspirasi oleh motif scarf milik Grace Kelly seorang putri dari Monaco. Dari motif scarf tersebut lahirlah Gucci Flora di tahun 2009 sebagai EDT yang kemudian pada tahun berikutnya dikeluarkan Gucci Flora versi EDP dan versi limitednya pada tahun 2013 lalu. Pada tahun 2012 kemudian dikeluarkan rangkaian Gucci Flora Garden dengan lima jenis wangi yang berbeda.  

Gucci Flora Garden memiliki lima macam wangi yang berbeda. Dan masing - masing memberi kesan wangi buket dan feminin bagi pemakainya. Lima macam Flora Garden ini adalah Glamorous Magnolia, Gracious Tuberose, dan Gorgeous Gardenia yang tersedia sebagai parfum EDT 50 dan 100ml di semua toko yang menyediakan produk Gucci. Sedangkan dua lainnya adalah Generous Violet dan Glorious Mandarin tersedia sebagai parfum EDT 100ml yang hanya ada di toko resmi Gucci saja. Dari kelima wangi tersebut, saya menyukai Glorious Mandarin dan Gorgeous Gardenia, tiga wangi lainnya bukan kesukaan saya. 

Icon Pameran Gucci Flora di Singapura
Untuk Glamorous Magnolia pertama kali menyemprotkannya terdapat kesan yang sangat manis tapi kemudian melembut dan memberi wangi bunga dengan sentuhan woody. Paduan wangi teratas adalah freesia, taburan sitrus, dan daun hijau. Paduan wangi tengahnya terdapat bunga peony dan magnolia dengan paduan wangi dasar coklat, sandalwood, serta musk. Untuk yang menyukai aroma hangat yang lembut pepohonan Glamorous Magnolia ini cocok untuk Anda.

Gracious Tuberose menurut saya justru tidak begitu sesuai namanya. Wangi manisnya tidak mencerminkan wangi tuberose. Untuk wangi tuberose saya akan lebih memilih yang lainnya daripada Gracious Tuberose ini. Paduan wangi teratasnya terdapat daun violet dan peach dengan paduan wangi tengahnya tuberose, orange blossom, serta mawar. Sedangkan pada wangi dasarnya terdapat cistus dan cedarwood. 

Gorgeous Gardenia merupakan salah satu wangi manis yang tidak membuat saya pusing justru cenderung menyukainya karena memberikan kesan yang feminin dan hangat. Paduan wangi teratasnya memiliki sentuhan red berries dan peach. Pada paduan wangi tengahnya terdapat gardenia dan frangipani sedangkan wangi dasarnya yang unik adalah gula merah serta patchouli. Wanginya tergolong manis tetapi memberi sentuhan hangat bagi pemakainya.

Bagi yang ingin merasakan kesegaran yang lembut, Gucci Flora Generous Violet ini cocok untuk Anda. Memiliki wangi teratas daun violet yang ketika disemprot langsung memberi kesan segar dengan paduan wangi tengah bunga violet serta orris. Dan kemudian terdapat keunikan suede accord sebagai wangi tengahnya.

Satu lagi Gucci Flora Garden yang memberikan kesegaran yaitu Glorious Mandarin. Bagi saya Glorious Mandarin ini lebih memiliki kesegaran yang lebih tahan lama daripada Generous Violet. Bagi Anda yang menginginkan kelembutan buah segar, fruity floral Glorious Mandarin ini piliihan yang tepat untuk Anda. Wangi teratasnya adalah mandarin serta bunga peony dengan paduan wangi tengah jasmine dan pina colada accord. Pada wangi dasarnya memiliki ambergris, white musk, serta creamy wood. 

Ki-Ka : Gardenia - Tuberose - Mandarin - Violet - Magnolia
Desain botol Gucci Flora sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 memilik ciri khas, yaitu ikatan pita hitam. Desain botolnya memberi nuansa arsitektur dengan bentuk hexagonal. Gucci Flora Garden ini diluncurkan untuk para wanita muda. Meskipun parfum ini dalam bentuk EDT tapi memiliki ketahanan yang cukup lama. Rate yang saya berikan untuk Gucci Flora Garden ini adalah 3 dari skala 1 sampai 5. Mungkin saya akan memberikan lebih jika parfum seri ini dalam bentuk EDP. Semoga review ini dapat membantu Anda, selamat menikmati kesegaran bunga musim semi! ^^

Saturday, 22 March 2014

Wangi Floral - Tuberose (Sedap Malam)

Tuberose yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Sedap Malam merupakan salah satu bunga yang minyaknya sering dijadikan dalam pembuatan parfum. Tuberose memiliki nama latin Polianthes tuberosa dan tergolong dalam tanaman suku Agavaceae. Tanaman ini merupakan jenis tanaman umbi. Wangi tuberose digambarkan sebagai aroma manis dan eksotis.

Wangi bunga ini merupakan salah satu favorit saya yang mengingatkan pada masa kampus saya. Teman - teman kampus saya sering mengatakan wangi bunga ini adalah ciri khas saya. Saya adalah penggemar wangi melati, sedap malam, dan mawar. Tiga wewangian tersebut merupakan salah satu pertimbangan saya dalam memilih parfum. Ketika di kampus dulu saya sering sekali menggunakan wangi dasar sedap malam dan melati sehingga ketika mencium wangi bunga tersebut teman - teman saya sering mengatakan itu adalah aroma saya.

Disebut sebagai Sedap Malam karena bunga ini mekar dan menebar wangi ketika malam hari. Bunga mekar dari rumpun bagian bawah terlebih dahulu. Bunga ini dapat bertahan 5 hingga 10 hari dalam vas bunga. Bunga ini di Indonesia sering dipakai sebagai lambang pernikahan dan dekorasi pengantin. Untuk selanjutnya saya akan menggunakan istilah Tuberose dari pada Sedap Malam untuk mempermudah penulisan. Dalam tradisi Ayurveda, bunga ini digunakan untuk menenangkan batin. Beberapa cerita mengungkapkan bahwa dahulu Suku Aztec menggunakan tuberose sebagai campuran biji kakao, vanila, dan cabai untuk pembuatan minuman yang disebut "minuman para dewa". Para wanita di India membuat karangan bunga dari tuberose yang disebut Maalai untuk persembahan di kuil. Selain untuk parfum, tuberose banyak juga dimanfaatkan sebagai campuran kosmetik.
Bunga ini meskipun dijadikan sebagai bunga identitas Jawa Timur, asal mulanya adalah dari daerah Meksiko. Bunga ini diperkirakan tersebar di India Timur dengan jalur perdagangan melalui Filipina. Dari migrasi tersebut diperkirakan terdapat dua jalur memasuki wilayah Eropa, yang satu melalui Spanyol menuju Languedoc (Perancis) dan melalui Persia kemudian Liguria memasuki Provence (Perancis). Perancis merupakan produsen utama tanaman bunga untuk pembuatan parfum di Eropa. Tuberose mulai tersebar di Indonesia seiring dengan masuknya bangsa Eropa dan Cina ke Indonesia.
Pada mulanya tuberose disebut oleh bangsa Aztec (Meksiko) sebagai omixochitl (bunga-tulang) karena warna putih bunga yang menyerupai lilin. Sebelum Polianthes tuberosa menjadi nama ilmiah, terlebih dahulu dikenal sebagai Hyacinthus indicus tuberosa radice pada tahun 1601, yang artinya tanaman umbi dari India. Disebut tuberose karena merupakan tanaman umbi (tuber), yang kemudian namanya menjadi Polianthes tuberosa dengan asal kata polis (Bahasa Yunani) artinya kota - kota dan anthos yang artinya bunga. Budi daya tuberose sebagai parfum kini banyak dilakukan di daerah Morocco, The Comoros, India, serta Cina. 




Tuberose sebagai parfum dapat memberikan aksen eksotis dan sensual. Penggunaan tuberose sebagai parfum sudah banyak dilakukan sejak awal abad ke-20. Setiap desainer parfum membuat dengan kekuatan konsentrasi yang berbeda - beda sesuai yang diinginkan. Serge Lutens banyak menggunakan jasmine dan tuberose sebagai bahan parfumnya. Serge Lutens Tubéreuse Criminelle dikenal oleh para perfumista sebagai parfum dengan wangi tuberose yang menonjol. Beberapa parfum lain yang menggunakan tuberose sebagai wangi yang dominan diantaranya Chanel Gardénia, Guerlain Jardins de Bagatelle, Guerlain Mahora, Chloé, Christian Dior Poison, Givenchy Amarige, Annick Goutal Gardenia Passion, dan masih banyak lainnya. Sebagai tambahan wangi tuberose pun ternyata terdapat dalam Jean Patou Joy, Balmain Jolie Madame, Hermès Amazone, serta masih banyak produk parfum lainnya

Sumber info :
http://en.wikipedia.org/wiki/Polianthes_tuberosa
http://www.fragrantica.com/news/Tuberose-Flower-Scent-History-and-Perfume-5041.html

Wednesday, 19 March 2014

Menyambut Tren Baru 2014

Meski di wilayah Indonesia tidak mengalami empat musim, setidaknya tren yang ada mengikuti negara - negara empat musim lainnya. Musim dingin akan segera berakhir, selamat datang musim semi. Hal ini berarti bagi para pecinta fashion perlu bersiap berburu apa yang akan menjadi tren selama musim semi ke depan. 

Jika tren F/W 2013 kemarin adalah warna mint dan abu yang populer, tren warna apakah di musim S/S 2014 nanti? Saya ulas sedikit mengenai tren F/W 2013 kemarin. Warna yang menjadi tren adalah mint dan abu, terutama untuk busana. Warna abu paling banyak digunakan dengan motif hound tooth check baik busana maupun aksesoris lainnya, baik untuk pria maupun wanita. Warna make up yang banyak digunakan adalah smokey dengan lipstik yang berwarna terang, seperti merah terang dan oranye terang.

Paris Vogue Magz
Jika Anda terlewat dalam hal tren kemarin, jangan khawatir. Anda bisa dapatkan tips untuk jadi fashionista untuk musim semi nanti. Dari sejak awal tahun kemarin telah banyak pekan busana yang digelar di berbagai negara yang berbasis fashion, seperti Paris, London, dan New York. Ah, sebelumnya saya jelaskan terlebih dahulu kenapa saya menggunakan istilah S/S dan F/W. Bagi Anda yang belum terbiasa mungkin kebingungan, sebenarnya sederhana saja S/S adalah singkatan dari Spring/Summer (musim semi/musim gugur) dan F/W adalah Fall/Winter (musim gugur/musim dingin). Istilah ini sering digunakan untuk menandai pergantian tren dalam dunia fashion karena tentunya setiap musim berbeda karakteristiknya. Semoga dapat sedikit membantu Anda.

Paris Fashion Week S/S 2014 busana : Valentino
London Fashion Week S/S 2014 busana : Temperley
Paris Fashion Week S/S 2014 busana : Jean Charles de Castelbajac
Beberapa foto di atas dari Vogue Magazine yang melampirkan peragaan busana untuk tren S/S 2014. Iya, benar sekali. Tren busana S/S 2014 adalah warna ice pastel dan rupanya hitam masih berjaya untuk menjadi warna tren nanti. Untuk motif tentu saja bunga akan populer karena digunakan untuk musim semi. Untuk warna lipstik sepertinya warna pastel pink dan oranye yang akan melengkapi tren S/S 2014 nanti. Untuk potongan rambut bagi wanita sepertinya akan lebih populer dengan model bergelombang, rambut kepang, juga kuncir ekor kuda. Saya hanya memberikan tips kecil ini saja jika Anda masih belum puas, Anda dapat mengulik dari majalah Vogue atau majalah fashion lainnya yang tentu lebih lengkap mengulas fashion. Dan bukan berarti jika Anda memilih warna atau tema kesukaan Anda berarti tidak gaul dan mengikuti tren. Jangan takut untuk menjadi berbeda, jadilah diri sendiri.

Saya melampirkan posting tentang tren ini karena saya nantinya akan posting mengenai parfum yang dapat Anda gunakan untuk menyempurnakan tren S/S 2014.